Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) terus giat melaksanakan dua program strategis organisasi yakni penanaman sejuta pohon dan mendorong pertumbuhan sektor properti melalui gelaran pameran (REI Expo) di seluruh Indonesia, terutama menjelang akhir semester I-2024. Tak tanggung-tanggung, dalam sepekan terakhir ini saja Ketua Umum DPP REI Joko Suranto menghadiri event penanaman pohon dan pameran properti di dua daerah sekaligus yakni di Provinsi Bali dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Dalam minggu ini saya menyempatkan diri untuk hadir langsung memenuhi undangan dari DPD REI Bali dan DPD REI DIY yang melakukan aksi penanaman pohon dan pameran. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam melestarikan bumi dengan penghijauan dan mendorong geliat perekonomian lewat event pameran properti se-Indonesia,” kata Joko Suranto dalam keterangan tertulis pada SolusiRumah
Dalam kegiatan di Bali, REI melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai. Kegiatan ini dilakukan jelang Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia. Sedangkan di Yogyakarta, REI melakukan penanaman 1.000 pohon yang secara simbolis dipusatkan di Perumahan Tjokro Emerald, Pringwulung, Depok-Sleman.
Joko Suranto mengungkapkan, sejak dicanangkan pada 11 Februari 2024 (syukuran HUT REI ke-52) hingga kini penanaman pohon oleh REI realisasinya telah mencapai sekitar 35 ribu pohon yang terdiri dari tanaman keras, tanaman hias dan tanaman mangrove. Sebelumnya, REI sudah melakukan penanaman pohon di Lampung, Ekowisata Mangrove Kapuk (Jakarta), Waduk Duriangkang (Batam), Perumahan Puritama Village (Pekanbaru, Riau), dan di kawasan wisata Parapuar (Labuan Bajo, NTT).
“Semua aksi nyata ini merupakan bagian dari program penanaman sejuta pohon REI. Program ini dilakukan untuk merespon kondisi perubahan iklim yang pada akhirnya menjadi cara terbaik kita untuk mewariskan bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang. Alhamdulilah program ini mendapat sambutan dari seluruh DPD REI,” ujar CEO Buana Kassiti Group itu.
Menurut dia, melalui program ini setiap unit rumah yang akad kredit pemilikan rumah (KPR) di perumahan milik anggota REI baik itu perumahan subsidi maupun komersial, nantinya akan diwajibkan menanam minimal dua pohon di pekarangan rumah maupun kawasan perumahan. Ditargetkan penanaman sejuta pohon REI akan selesai paling lama akhir 2027.
“Jadi, setiap tahun anggota REI merealisasikan sekitar 106 ribu rumah subsidi yang kalau dikali dua pohon berarti sudah 212 ribu pohon. Selain 60 ribu rumah komersial yang berarti ada tambahan lagi sekitar 120 ribu pohon. Jadi, setidaknya ada 250 ribu hingga 300 ribu pohon yang ditanam setiap tahunnya,” jelas Joko.
Sedangkan untuk menjaga konsistensi dan membantu DPD REI di seluruh Indonesia dalam penyediaan bibit pohon, DPP REI telah menginisiasi kehadiran Kebun Pembibitan REI (KPR) di Lampung. Fasilitas pembibitan serupa juga akan didirikan di 9 lokasi lain diantaranya di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar dan Manado.
REI Gelar Pameran Dorong Perekonomian
Selain program penghijauan, REI juga terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pelaksanaan pameran properti di seluruh Indonesia. Pameran properti diadakan oleh setiap DPD REI bekerjasama dengan perbankan. Terlebih, kata Joko, saat ini pemerintah masih menyediakan insentif berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN) yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membeli properti (time to buy property).
“Pameran ini penting karena mendekatkan masyarakat yang ingin membeli rumah dengan properti terbaik yang dibangun oleh anggota REI. Kemarin saya hadir di REI Expo di Living World Bali dan di Pakuwon Mall Yogyakarta, dan melihat langsung antusiasme masyarakat,” ungkapnya.
Membeli hunian atau properti di pameran REI juga lebih terjamin legalitas, perizinan dan dijamin mendapat dukungan KPR dari perbankan yang tepercaya.
Lebih jauh dia jelaskan, pameran properti REI ini diharapkan mampu memacu sektor properti pulih lebih cepat pasca pandemi sehingga membawa dampak yang semakin besar dalam mengungkit perekonomian nasional sesuai paradigma propertinomic yang digaungkan REI. Seperti diketahui, sektor properti berkaitan erat dengan 185 sektor riil lain yang akan ikut bergerak mengikuti pertumbuhan sektor properti.
Kementerian Investasi-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan realisasi investasi di sektor properti pada kuartal I-2024 mencapai Rp 29,4 triliun atau meningkat dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp27,9 triliun. Sektor properti yang mencakup perumahan, kawasan industri dan perkantoran menempati urutan ke-4 sebagai sektor dengan kontribusi investasi terbesar secara nasional.
“Oleh karena itu, sektor properti ini perlu terus didorong sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar, membuka lebih banyak lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan masyarakat sehingga mampu membeli rumah,” tutup Joko Suranto yang merupakan alumnus Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.