Lompat ke konten

Pemerintah Bakal Tambah Kuota Program Rumah Murah FLPP

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengungkapkan bahwa pemerintah memberi sinyal positif terkait dengan rencana penambahan kuota pembiayaan rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Apersi, Daniel Djumali, menuturkan pihaknya telah mengantongi kepastian dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengenai rencana penambahan kuota subsidi FLPP 2024.

“Setelah dari Banggar DPR RI, ada kabar baik dari Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan untuk penambahan Kuota Subsidi bagi MBR dan Millenials,” kata Daniel kepada Bisnis.

Namun demikian, belum diketahui pasti berapa kuota tambahan yang akan dikucurkan Kemenkeu. Hanya saja, Daniel menjelaskan bahwa Apersi dalam surat permohonannya mengajukan tambahan dari 166.000 unit pada 2024 menjadi 220.000 unit.

Di sisi lain, sinyal penambahan kuota FLPP juga disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Dia menjelaskan, pencairan tambahan kuota FLPP rencananya akan dilakukan pada September 2024. “Ini, September ini (penambahan kuotanya),” kata Basuki saat ditemui di Kementerian PUPR

Sementara itu Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat saat ini sisa alokasi pembiayaan rumah subsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) hanya sebesar Rp5,1 triliun.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengungkap pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) seiring dengan tipisnya likuiditas pembiayaan rumah subsidi itu.

“Saat ini kita sedang proses untuk menyelesaikan sisa kuota yang masih belum tersalur kurang lebih ada Rp5,1 triliun,” tuturnya saat ditemui di Kantor BP Tapera, Jakarta. Heru berharap, pencairan tambahan pembiayaan FLPP dapat segera dicairkan pada September 2024. Hal itu diperlukan untuk menutup kekhawatiran para pengembang.

“Saya kira lagi running ya sedang proses. Kementerian PUPR sudah sangat intens dengan Kemenkeu. Kami sebagai operator ya tinggal nunggu saja,” imbuhnya. Sebagai informasi, BP Tapera mencatat telah menyalurkan FLPP mencapai Rp13,62 triliun hingga periode 15 Agustus 2024.

Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera BP Tapera Doddy Bursman menuturkan, pembiayaan FLPP tersebut telah mencakup pembiayaan kepada 111.784 unit rumah yang tersebar di 33 provinsi mencakup 387 kabupaten/kota. Pembiayaan Rp13,62 triliun disalurkan oleh 37 bank penyalur dan dibangun oleh 6.579 pengembang di 9.713 perumahan,” tuturnya. Sementara itu, pada periode yang sama, Doddy menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan sebanyak 3.512 unit rumah senilai Rp583,55 miliar lewat program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).